PENDAHULUAN
Organisasi adalah suatu wadah yang menaungi sekumpulan orang dengan visi dan misi yang sama demi mencapai tujuan bersama. Organisasi mempunyai struktur untuk pembagian kerja dan tata cara hubungan kerja sehingga mempermudah masing-masing pemegang posisi untuk menjalankan tugasnya.
Dalam sebuah organisasi, harus ada: komponen (atasan dan bawahan), kerja sama, tujuan, sasaran, keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati, pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menemukan organisasi dengan lingkup yang kecil. Dalam keluarga pun sebenarnya ada aktifitas organisasi yang tidak disadari. Dalam sebuah keluarga kita mempunyai tujuan untuk mensejahterakan kehidupan keluarga. Contoh lainnya adalah di sekolah ada OSIS, dan di universitas ada BEM. Walaupun secara detail, kedua organisasi ini mempunyai peranan yang berbeda tetapi pada intinya mereka sama-sama mempunyai tujuan untuk membawa anggota dan lingkungannya ke arah yang lebih baik.
Jika OSIS dan BEM adalah contoh dari organisasi dengan skala yang kecil yang sering kita dengar, maka ada organisasi yang berskala besar yang menaungi masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Contoh organisasi masyarakat yang sering kita dengar adalah FPI, FBR, dan lain-lain.
PEMBAHASAN
Organisasi dalam Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, organisasi mutlak diperlukan karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial, yakni berbaur dengan sesama. Organisasi dalam masyarakat juga diperlukan untuk mempermudah penyaluran aspirasi warga. Dengan adanya organisasi dalam masyarakat, warga jadi terbiasa dengan apa yang dilakukan dalam organisasi, misalnya: bermusyawarah untuk mencapai suatu kesepakatan, saling menghargai pendapat, dan lain-lain.
Contoh organisasi kemasyarakatan yang dengan ruang lingkup paling kecil adalah Karang Taruna. Organisasi ini salah satu organisasi yang terjun langsung di masyarakat. Organisasi ini adalah kumpulan dari pemuda sekitar yang dapat membentuk kegiatan-kegiatan positif untuk lingkungan mereka, misal belajar bersama, membersihkan lingkungan, mengadakan kegiatan yg berhubungan dengan olahraga.
Jenis Organisasi
1. Formal dan Informal
Organisasi formal memiliki struktur yang terumuskan dengan baik yang menerangkan dengan detail hubungan otoritas, kekuasaan, dan tanggung jawab dari divisi masing-masing. Contoh: perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas.
Organisasi informal tidak memiliki struktur maupun keanggotaan yang jelas.
2. Profit dan Non-Profit
Organisasi profit adalah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk mencari laba. Contoh: sekolah, rumah sakit, dll.
Organisasi non profit adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan, dimiliki secara kolektif, kas berasal dari donator. Contoh: PMI dan organisasi di bidang keagamaan.
Ciri-Ciri Organisasi yang Baik
Dalam sebuah organisasi, harus ada: komponen (atasan dan bawahan), kerja sama, tujuan, sasaran, keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati, pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita biasa menemukan organisasi dengan lingkup yang kecil. Dalam keluarga pun sebenarnya ada aktifitas organisasi yang tidak disadari. Dalam sebuah keluarga kita mempunyai tujuan untuk mensejahterakan kehidupan keluarga. Contoh lainnya adalah di sekolah ada OSIS, dan di universitas ada BEM. Walaupun secara detail, kedua organisasi ini mempunyai peranan yang berbeda tetapi pada intinya mereka sama-sama mempunyai tujuan untuk membawa anggota dan lingkungannya ke arah yang lebih baik.
Jika OSIS dan BEM adalah contoh dari organisasi dengan skala yang kecil yang sering kita dengar, maka ada organisasi yang berskala besar yang menaungi masyarakat. Masyarakat adalah sekumpulan orang yang membentuk sebuah sistem semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut. Contoh organisasi masyarakat yang sering kita dengar adalah FPI, FBR, dan lain-lain.
PEMBAHASAN
Organisasi dalam Masyarakat
Dalam kehidupan bermasyarakat, organisasi mutlak diperlukan karena manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan interaksi sosial, yakni berbaur dengan sesama. Organisasi dalam masyarakat juga diperlukan untuk mempermudah penyaluran aspirasi warga. Dengan adanya organisasi dalam masyarakat, warga jadi terbiasa dengan apa yang dilakukan dalam organisasi, misalnya: bermusyawarah untuk mencapai suatu kesepakatan, saling menghargai pendapat, dan lain-lain.
Contoh organisasi kemasyarakatan yang dengan ruang lingkup paling kecil adalah Karang Taruna. Organisasi ini salah satu organisasi yang terjun langsung di masyarakat. Organisasi ini adalah kumpulan dari pemuda sekitar yang dapat membentuk kegiatan-kegiatan positif untuk lingkungan mereka, misal belajar bersama, membersihkan lingkungan, mengadakan kegiatan yg berhubungan dengan olahraga.
Jenis Organisasi
1. Formal dan Informal
Organisasi formal memiliki struktur yang terumuskan dengan baik yang menerangkan dengan detail hubungan otoritas, kekuasaan, dan tanggung jawab dari divisi masing-masing. Contoh: perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas.
Organisasi informal tidak memiliki struktur maupun keanggotaan yang jelas.
2. Profit dan Non-Profit
Organisasi profit adalah organisasi yang memiliki tujuan utama untuk mencari laba. Contoh: sekolah, rumah sakit, dll.
Organisasi non profit adalah organisasi yang tidak mencari keuntungan, dimiliki secara kolektif, kas berasal dari donator. Contoh: PMI dan organisasi di bidang keagamaan.
Ciri-Ciri Organisasi yang Baik
- Memiliki anggota yang jelas identitas dan kuantitasnya. Organisasi yang baik, menuntut para anggotanya memiliki Kartu Tanda Anggota agar bisa didata dengan jelas. Ini juga untuk menghindari adanya rombongan liar atau anggota gelap yang mengakibatkan organisasi menjadi semrawut kepengurusannya.
- Jelas keberadaan dan posisinya dalam masyarakat. Maksudnya adalah organisasi ini harus mempunyai basis yang jelas, yaitu dimana sebagian besar aktifitas dalam organisasi tersebut dilaksanakan. Organisasi ini harus mempunyai nama, lambang, tujuan yang jelas, dan anggaran yang terperinci.
- Memiliki kepengurusan dan susunan manajemen yang jelas pembagian tugasnya. Tiap-tiap divisi bisa secara aktif menjalankan tugasnya. Sehingga tidak hanya ketua yang berperan aktif.
- Mengacu pada manajemen yang sehat. Semua tahapan dalam menjalankan roda organisasi (planning, action, evaluation) harus selalu dimusyawarahkan. Urusan administrasi dalam manajemen juga harus mendapat perhatian serius.
- Mendapat tempat di hati masyarakat. Artinya masyarakat harus bisa merasakan manfaat yang besar dari keberadaan organisasi tersebut. Maka organisasi dituntut harus bisa memenuhi kebutuhan para anggotanya dan masyarakat sekitar.
- Mempermudah pencapaian tujuan. Keberadaan organisasi yang terstruktur dengan baik dapat mempermudah tercapainya tujuan bersama.
- Mengubah pola hidup masyarakat. Maksudnya adalah jika dalam masyarakat terdapat organisasi yang mengumandangkan untuk Go Green, maka masyarakat akan mempunyai pola hidup yang menunjukkan kecintaannya pada bumi. Begitu juga dengan organisasi kesehatan yang secara tidak langsung akan mengubah pola hidup masyarakatnya menjadi sehat.
- Membuka lapangan kerja. Organisasi yang berbasis profit dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Tapi tidak hanya organisasi profit saja yang bisa membuka lapangan pekerjaan. Organisasi non-profit yang berbasis keterampilan dapat menambah skill anggotanya, misalnya adalah perkumpulan fotografer.
KESIMPULAN
Berdasarkan materi yang telah dibahas, kita dapat menyimpulkan bahwa organisasi itu mempunyai arti yang penting dalam masyarakat. Tanpa adanya organisasi, maka tidak ada wadah untuk penyaluran aspirasi masyarakat dan tidak akan tercapai tujuan bersama dari masing-masing organisasi.* * *
ISU TERKINI MENGENAI ORGANISASI DALAM MASYARAKAT
FPIPembahasan lebih detail serta pendapat tentang isu terkini organisasi masyarakat, akan disajikan melalui presentasi kelompok kami pada tanggal 4 Oktober 2011.
Front Pembela Islam (FPI) adalah sebuah organisasi massa Islam bergaris keras yang berpusat di Jakarta.
FPI memiliki Laskar Pembela Islam, kelompok paramiliter dari organisasi tersebut yang kontroversial karena melakukan aksi-aksi “penertiban” (sweeping) terhadap kegiatan-kegiatan yang dianggap maksiat atau bertentangan dengan syariat Islam terutama pada masa Ramadandan seringkali berujung pada kekerasan.
Organisasi ini terkenal dan kontroversial karena aksi-aksinya sejak tahun 1998. Rangkaian aksi yang berujung pada kekerasan sering diperlihatkan dalam media massa.
Latar belakang
FPI dideklarasikan pada 17 Agustus 1998 (atau 24 Rabiuts Tsani 1419 H) di halaman Pondok Pesantren Al Um, Kampung Utan, Ciputat, di Selatan Jakarta oleh sejumlah Habaib, Ulama, Mubaligh dan Aktivis Muslim dan disaksikan ratusan santri yang berasal dari daerah Jabotabek. Pendirian organisasi ini hanya empat bulan setelah Presiden Soeharto mundur dari jabatannya, karena pada saat pemerintahan orde baru presiden tidak mentoleransi tindakan ekstrimis dalam bentuk apapun. FPI pun berdiri dengan tujuan untuk menegakkan hukum Islam di negara sekuler.
Organisasi ini dibentuk dengan tujuan menjadi wadah kerja sama antara ulama dan umat dalam menegakkan Amar Ma’ruf dan Nahi Munkar di setiap aspek kehidupan.
Latar belakang pendirian FPI sebagaimana diklaim oleh organisasi tersebut antara lain:
1. Adanya penderitaan panjang ummat Islam di Indonesia karena lemahnya kontrol sosial penguasa sipil maupun militer akibat banyaknya pelanggaran HAM yang dilakukan oleh oknum penguasa.
2. Adanya kemungkaran dan kemaksiatan yang semakin merajalela di seluruh sektor kehidupan.
3. Adanya kewajiban untuk menjaga dan mempertahankan harkat dan martabat Islam serta ummat Islam.
Struktur Organisasi
FPI memiliki struktur organisasi yang terdiri atas:
1. Dewan Pimpinan Pusat, sebagai pengurus organisasi berskala nasional
2. Dewan Pimpinan Daerah, sebagai pengurus organisasi berskala provinsi
3. Dewan Pimpinan Wilayah, sebagai pengurus organisasi berskala Kota/Kabupaten
4. Dewan Pimpinan Cabang, sebagai pengurus organisasi berskala kecamatan.
Kasus-Kasus FPI
- 8 Agustus Massa FPI merusak warung makan milik Rudi dan Hajjah Adriani.
- 12 Agustus Massa FPI merusak warung makan milik Restoran Topaz Makassar.
- 13 Agustus Massa FPI membuat onar dan membakar markas Ahmadiyah di Makasar.
- 14 Agustus Massa FPI merusak warung makan milik seorang ibu di Ciamis.
- 14 Agustus Polisi menetapkan ketua FPI Makasar, Abdurrahman atas tuduhan pembakaran markas Ahmadiyah di Makasar.
- 18 Agustus Massa FPI melakukan sweeping Pasar 17 Agustus di Pamekasan.
- 20 Agustus Massa FPI melakukan sweeping warung di Puncak.
- 27 Agustus Massa FPI merusak mobil milik penjual miras di Senayan, Jakarta.
- 28 Agustus Massa FPI mengeruduk perusahaan SCTV tentang film ? di Kebayoran Lama, Jakarta.
- 28 Agustus Massa FPI memukul pemabuk di Menteng, Jakarta.
- 22 september anggota FPI keracunan Makanan