Senin, 02 Januari 2012

Maling Ayam vs Koruptor

Kalau dipikir-pikir kasian melihat para maling ayam. Tapi mau diapain lagi, dia juga salah, untuk mencari uang dia harus mencuri ayam salah seorang penduduk agar bisa melangsungkan hidupnya di hari berikutnya. Seharusnya dia bisa berpikir jernih sehingga bisa mencari pekerjaan yang bisa menghasillkan uang tetapi tidak dengan cara mencuri atau sebagainya. Kadang saat sipencuri ketahuan oleh warga atau sipemelik ayam ia malah dipukuli sampai bonyok, dimasukkin penjara, dihukum dengan hukum yang berat. Udah ngendap-ngendap buat mencuri eh malah dapet tonjokan plus masuk bui. Padahal harga 1 ekor ayam paling Rp 500.000 juga ga nyampe.
                Sedangkan kalau kita meliaht koruptor, rasanya kesal sekali. Udah dikasi jabatan yang bagus, eh disalah gunaain. Udah dapet gaji yang tinggi malah pengen juga ngambil uang rakyat. Inimah lebih maruk daripada simaling ayam bukan?. Kadang ga habis pikir sama para koruptor. Kerjaannya menghambur-hamburkan uang rakyat aja. Kalau sudah dapat uang langsung pergi keluar negeri buat beli ini dan itu. Ujung-ujungnya ketangkep nanti dipenjara suka dikasi fasilitas juga. Padahal yang dicuri sama koruptor itu bukan uang yang sedikit seperti maling ayam, mereka bisa mengambil uang negara, atau uang rakyat hingga milyaran rupiah. Oleh karena itu para koruptor harus dihukum lebih berat. Kalu perlu tidak ada remisi baginya. Dan jangan memberi mereka perlakuan khusus dipenjara.
                Jelas banget bedanya antara maling ayam, dan para koruptor nyuri sedikit tapi hukuman yang didapet besar banget. Nyuri banyak bisa jalan- jalan bahkan kadang udah dipenjara juga bisa keluar jalan-jalan.heheheh

0 komentar:

Posting Komentar

Lovina Ramadhani Copyright © 2009
Scrapbook Mania theme designed by Simply WP and Free Bingo
Converted by Blogger Template Template