Pada saat ini banyak sekali beberapa dari penduduk Indonesia pergi keluar negeri untuk mengadu nasib menjadi buruh ata pembantu dinegara orang lain. Mereka pergi kesana untuk mendapatkan gaji yang lebih besar dibandingkan dinegara sedikit. Banyak pula dari mereka yang sukses dari pekerjaannya menjadi pembantu atau buruh disuatu negara dan pulang kesini membawa banyak berkah agar dapat hidup lebih layak dari sebelumnya. Ada dari mereka yang memanfaatkannya dengan membuka toko atau warung, membangun rumah, membeli banyak sawah atau bahkan ada yang dapat melanjutkan sekolahnya sehingga ia bisa menjadi seseorang yang lebih baik dan dapat dihargai disini. Memang uang mereka dapatkan lebih banyak daripada yang bisa mereka dapat di sini. Tetapi semua yang mereka pertaruhkan juga sangat besar untuk pergi kenegara orang lain. Mereka meninggalkan anak yang kadang masih butuh peran dari orang tuanya, suami atau istri, dan keluarga nya yang lainnya.
Tak sedikit pula yang berhasil, tak sedikit pula yang menderita bahkan tambah sengsara hidupnya dengan keputusan nya untuk pergi kenegara orang itu. Bukannya uang yang mereka dapatkan malah pukulan atau nyawa mereka yang hilang ditangan majikkannya. Tak sedikit kita melihat dan mendengar berita ditelevisi yang membahas tentang TKI yang tidak dibayar, dianiaya,diperkosa atau mati terbunuh oleh majikannya sendiri. Atau bahkan ia yang mendapatkan hukuman dari negara tersebut atas kesalahan atau bahkan fitnahan dari si majikka. Berita-berita tersebut membuat hati kita miris mendengarnya. Siapa yang bisa disalahkan atas kejadian ini.
0 komentar:
Posting Komentar